Sabtu, 11 Oktober 2014

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG RELEVAN DI ERA GLOBALISASI

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG RELEVAN DI ERA GLOBALISASI
Tujuan pemberian topic mata Kuliah:
Untuk memberikan pemahaman mendasar kepada mahasiswa maupun masyarakat Kristen, tentang dampak dari Globalisasi. Sehingga para orang Kristen khususnya generasi penerus bijak dalam menjawab tantangan Globalisasi, dengan cara meminimalisir dampak negative dari Globalisasi.

Pendahuluan
Era globalisasi identik dengan perkembangan zaman yang semakin modern, dan semakin praktis. Saat kita mendengar kata Globalisasi kita pasti langsung terpikir kepada sesuatu yang canggih, dan praktis. Itulah sesungguhnya globalisasi. Jika dikaji lebih dalam lagi, era globalisasi punya konsekuensi tersendiri, ada banyak kemudahan yang kita peroleh melalui globalisasi namun ada pula dampak negative yang justru merugikan kita . pendidikan kita pada akhir-akhir ini sangat banyak menuntut untuk memperbaiki karakter anak bangsa, hal ini karena melihat damapk negative dari globalisasi, itulah sesungguhnya yang ingin di atasi melalui pendidikan saat ini.
Kita semua tentu kwatir akan masa depan bangsa ini kelak, mengingat banyaknya tantangn dan godaan terhadap anak-anak saat ini. Hal yang serupa juga dialami oleh gereja, yaitu kwatir akan masa depan gereja. Jika para generasi penerus meyimpang dari jalan kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan, maka gereja terancam tutp dan bangsa ini terncam hancur. Namun demikian kita tentu optimis dengan pendidikan yang kita lakukan hanya saja kita tekun dan mau belajar untuk mencari jalan keluar yang tepat.
Keluarga dalam hal ini orang tua sebagai organisasi terkecil, juga tidak terlepas dari rasa kwatir maupun rasa takut akan keselamatan anaknya. Pada siang hari di sekolah anak-anak dapt tersambar oleh gelombang ajaran-ajaran yang bertentangan dengan iman Kristen. Anak dan orangtua pun dapat tersambar gelombang  kekeliruan  dan kesalahan  dalam  pergaulan dengan tetangga dan masyarakat umum.
Bahkan sekalipun di rumah sendiri terasa tenang, samabaran itu masih dapat menyusup. Misalnya , mental bukan Kristen yang berlaku umum yang membanjiri rumah ketika kita menonton atau menghabiskan waktu di depan layar televise. Pengaruh lingkunagn bukan Kristen itu tertampilakn dengansangat jelas  melalui televisi, misalnya: 1) orang modern tidak dapat bergaul tanpa segelas bir atau wiski berada di tangan atau di atas mejanya. 2) kumpul kebo dan perceraian dianggap wajar. 3) orang lain harus dipukul , disiksa, dibunuh,  seolah-olah manusia tidak mempunyai nilai asasi. 4) kalau sukses tentunya hidup kaya dan mewah.
Singkatnya segala hal yang dicela dalam Alkitab  dianggap biasa dan wajar. Pendeta maupun Penginjil yang saleh pun kerap dianggap sebagai  lucu dan ketinggalan zaman. Itulah salah satu tujuan yang menyesatkan.
Untuk menjawab berbagai kekwatiran diatas tentu tidak mudah. Harus ada kseriusan dan kesungguhan dari setiap orang yang mengaku pengikut Kristen, tidak sekedar pengekuan di mulut. Selain itu, kerja sama yang baik dari semua pihak misalnya antara orangtua dengan guru dan sebaliknya, orangtua dan pelayan di gereja, serta gereja dengan sekolah. Dengan jalan itulah tujuan tercapai, dengan menyerahkan semuanya hanya pada otoritas Kristus sang kepala gereja.
Pendidikan Agama Kristen adalah upaya untuk mempertemukan anak-anak kepada Yesus Kristus sehingga dengan pertemuan itu ada pertobatan sejati melalui kuasa Roh Kudus. 
Namun demikian, pendidikan agama Kristen harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masa kini, di  era globalisasi. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan, Pendidikan Agama Kristen harus murni untuk menyampaikan berita Keselamatan yang diterjemahkan sesuai dengan objek yang menerima pendidikan, sehingga kita tidak perlu kwatiir akan masa depan anak-anak kita, gereja serta bangsa ini, karena kita mendidik mereka menurut jalan yang dikehendakiNYa(Amsal 22:6) dan kita percaya Roh Allah bekerja dalam diri setiap anakNya.
1.Hakekat  Globalisasi
Globalisasi (globalization) berasal dari kata globe, yang artinya mendunia. Jadi globalisasi adalah proses sesuatu yang mendunia. Globalisasi memiliki dimensi ideology dan teknologi. Dimensi ideology yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologis  adalah tekonolgi informasi yang telah menyatukan dunia. Malcom Waters  menyatakan globalisasi sebagai sebuah proses social yang berakibat pembatasan geografis  pada keadaan social budaya  kurang penting  yang terjelma di dalam kesadaran  orang. Emanuel Ritcher : Globalisasi adalah jaringan kerja secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan  dan persatuan dunia jadi globalisasi adalah sebuah proses dimana antar individu atau kelompok mengalami pergaulan dunia tanpa memandang latarbelakang maupun jarak. 
Era globalisasi ditandai dengan berbagai kondisi di tengah masyarakat masa kini,
a.       Saluran pergaulan, adanya kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antar warga Negara akan memudahkan seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing. Bentuk pertukaran pelajar, home stay, pertukaran misi kebudayaan,  penyrapan tenaga kerja asing  dan sebagainya membuat seseorang tidak hanya tinggal diam di Negara lain tetapi secara sadar atau tidak ia akan menyerap kebiasaan dan pola kehidupan masyarakat setempat
b.      Saluran teknologi, berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa pengaruh sangat besar. Saluran teknologi memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi masyarakat penggunanya.
c.       Saluran ekonomi,  produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan kepada konsumen. Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan saat ini system bisnis melalui multimedia sangat banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun internet. Kekayaan dan utang suatu Negara dapat diketahui dan dibandingkan dengan kondisi di Negara lain sehingga hampir tidak ada rahasia yang dapat tertutup rapat.
d.      Saluran media hiburan.  Produk-produk hiburan, seperti film, lagu, dan berbagi jenis produk permainan/game yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat.  Sector ini dapat diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi moral.


2. Hal Buruk Dalam Era Globalisasi
Pada zaman ini manusia menghdapi bermacammacam masalah . misalnya anak nakal, hubungan suami isteri yang renggang,kakak tertipu adik, depresi, ancaman bunuh diri, hamil diluar nikah, dan sebagainya. Umumnya msalah-masalah tersebut  disebabkan kegagalan dalam pendidikan anak., yaitu pembentukan kepribadian dan pola hidup yang seharusnya tuntas pada masa kecil. Orangtua kurang membaca firman Allah dan tidak menegrti bahwa mereka yang bertanggung jawab  untuk mendidik dan mengarahkan anak mereka. Pada hal labih baik mencegah semua masalah itu dari pada mengobatinya.
Masa pembentukan watak yang paling kritis adalah pada usia di bawah lima tahun(balita), semntara kepribadian terbentuk pada usia pra sekolah. Pola pikir dan pengertian seorang anak tentang baik dan buruk hampir terangkum sebelum menginjak usia dewasa.
Pembentukan kepribadian yang sehat merupakan tanggung jawab semua orang baik orang tua, guru di sekolah,  ataupun orang yang dianggap lebih tua atau dapat dipercaya. Bahkan termasuk tugas seorang pelayan(termasuk pendeta) untuk melihat secara langsung dan juga menangani seluruh pelayanan termasuk kepada anak di bawah umur sepuluh tahun,.
Situasi yang sedang dan akan kita hadapi tidak jauh berbeda dengan zaman dahulu . era globalisasi pertama adalah globalisasi dosa, yang dimulai dari adam dan hawa. Sejak itu, di sepanjang sejarah umat Israel dan gereja Kristen , kaum beriman menghadapi perlawanan dan perseteruan. Namun pertentangan itu normal yang baik berupa kesaksian yang baik dan merupakan pukulan bagi orang berdosa serta kekalahan bagi si iblis. (YOh 15:9-17; 1 tes 1)

Sejak zman dahulu kala orang kristen selalu menghadapi orang berdosa bahkan dari tugas yang nayris tidak berguna dari tahun ke tahun. Era globalisasi ini pun menghadapkan kita pada situasi yang semakin memburuk , misalnya:
Di sekolah melalui media massa anak-anak kita di serang dengan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan iman Kristen.  Alkitab diremehkan dengan mengatsnamakan ilmu pengetahuan”modern”  pada hal firman Alllah masih berkuasa memperkokoh anak-anak kita terhadap pengglobalan nilai-nilai buruk, namun melalui pendidikan modern kaum muda diajarkan bahwa Alkitab merupakan tulisan yang kolot dan ketinggalan zaman.
Sebenarnya Roh Allah bersedia menolong orang tua untuk membina anak-anak mereka dalam menghadapi ancaman itu. Namun sayangnya mutu keluarga pun kini semakin merosot sehingga kebnayakan orangtua mengabaikan tanggung jawa mereka sebagai pengarah anak-anak.
Teknologi modern mengediakan banyak barang baru sehingga orangtua tergoda  menjadi materialisme. Mereka sibuk mecari uang agar bisa membeli barang yang mereka minati.
Adanya perubahan mental orangtua selama empatpuluh tahuntrakhir ini  sangat jelas di Indonesia. Pada Tahun enampuluan katanya seorang ayah akan dengan bersukacita  dan rasa tangung jawab meluangkan waktu untuk menggendong bayinya dan bermain dengan anak kecilnya. Sekarang kebanyakan ayah menghabiskan watunya dengan mencari penghasilan tambahan atau menonton pertandingan sepak bola. Ibu juga bekerja untuk memperoleh barang baru yang mereka sangat minati sehingga membiarkan anak-anak tidak dididik dengan baik.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat dilihat bahwa yang memerlukan pendidikan Agama Kristen bukanlah hanya anak-anak melainkan juga orangtua, dan orang dewasa yaitu mereka menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya.  Oleh sebab itu pendidikan agama Kristen diupayakan secara sistematis dan terintegrasi di setiap bidang kehidupan.

3. Hakekat Pendidikan Agama Krsten
Secara umum dapat dipahami bahwa pendidikan adalah upaya pembelajaran yang dilakukan manusia dengan sadar dan terencana secara berkesinambungan , sehingga terjadi perubahan tingkh laku menjadi lebih baik.  Pendefinisian tersebut pada dasarnya berlaku juga bagi Pendidikan agama Kristen, namun harus ditambahkan lagi secara khusus dengan nilai-nilai dan aspek hidup kekristenan. Salah satu unsure yang terpenting dank has dari kekristenan yaitu kedatangan yesus Kristus sebagai Juruslamat  sebagai bukti kasih Allah akan dunia ini (Yoh 3:16). Allah menyatakan diriNya sebagai manusia, Dia juga merendahkan diriNya sendiri dan menjadikan diriNya seorang hamba bahkan dengan taat Ia rela mati di kayu salib (Fil 2:6-8).  Dalam D. T Simamora (2011:3), Realitas teologis di atas menjadi dasar Iman Kristen dibentuk dan dibangun. Itu juga yang menjadi dasar Praktek Pendidikan Kristen.  Dengan demikian hakekat pendidikan Kristen adalah pewarisan dan pengkomunikasian nilai-nilai dan sikap-sikap hidup sebagaimana yang dinyatakan oleh Yesus Kristus yakni kasih dan kesetiaan. Di dalam fakta itu tampak, karya kasih dan pengorbanan Kristus yang mengerjakan pembebasan bagi manusia terutama bagi segala dosa dan dampaknya. Karya ini menganugerahkan keselamatan serta kehidupan yang kekal bagi manusia. Dalam rangka pendidikan Kristen, praktek pendidikan Kristen adalah sebuah upaya pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan, supaya ia sungguh-sungguh berjuang untuk membebaskan manusia supaya ia bisa kembali kepada citranya semula sebagaimana maksud penciptaan oleh Allah. Secara singkat, menjadi manusia baru, itulah hakekat utama pendidikan agama Kristen. 
Menurut Robert R Boehlke (1997: 802) : Pendidikan Agama Kristen sebagai tugas panggilan gereja adalah usah untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan roh kudus dapat memahami dan menghayati Kasih Allah dalam Yesus Kristus, yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungannya. Selanjutnya Menurut Graendorf dalam Kristianto (2012: 4):
   PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab berpusat pada Kristus dan bergantung  pada kuasa roh kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan  melalui pengajaran masa kini kea rah pengenalan dan pengalaman terencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif yang berpusat pada Kristus sang Guru agung dan perintah yang mendewasakan para murid.

Sementara menurut Homrighausen dalam Kristianto (2012: 4): tujuan PAK adalah pelajar muda dan tua agar memasuki persekutuan yang hidup dengan, oleh dan dalam Dia sehingga terhisap dalam persekutuan yang mengakui dan memuliakan namaNya di segala Waktu dan tempat.
Dari beberapa pengertian di atas maka, Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus kristus (2 kor 3:13) dalam pertumbuhan Iman kristen dengan cara mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masa kini dan tingkat pertumbuhan orang yang diajari.

4. Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga
Sesungguhnya pendidikan dimulai dari keluarga. Anak harus dididik dan didorong untuk menerapkan semua nilai luhur sebagaimana yang diajarkan Firman Tuhan dan dijauhkan dari segala yang dilarang. Hal yang terpenting adalah orangtua memilki kerohanian yang berkualitas dan terampil mendidik anak dibutuhkan anugerah Allah, kemauan dan disiplin diri untuk terus meningkatkan pertumbuhan kerohanian. Selain itu juga diperlukan hasrat dan motivasi yang tinggi untuk memperlengkapi diri guna meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pendidikan anak.
Orangtua memegang tanggungjawab utama dalam keluarga. Selanjutnya anggota keluarga yang lain, hanya sebagai yang membantu atau pelengkap. Keluarga juga bertanggungjwab dalam memberikan teladan kepada anaknya mendidik mereka dalam kasih dan ajaran Tuhan (Efesus 6:4). Serta menerima segala keadaan anak mereka. Namundemikian orangtua harus  tegas dalam mengajar dan mendisiplinkan mereka, (band 1 Samuel 2:11-26 tentang kisah anak-anak Eli), memiliki ketekunan yang tidak instan ( ulangan 6: 6-9), serta konsistensi dalam melakukan pengajaran dan melakukan firman Tuhan. (Mangapul Sagala, 2006)
Keluarga menyediakan naungan , perlindungan, pemeliharaan, perasaan, menjadi anggota kelompok, lingkungan belajar dan landasan yang aman. Dari landasan inilah anak yang dewasa memulai keluarga baru . hubungan khusus antara Allah dengan umatNya dilakukan melalui keluarga.  Untuk menyediakan hal yang diperlukan bagi perkembangan Rohani dan moral anak-anak, keluarga Kristen dapat memilih salah satu dari tiga cara pandang berikut ini:
Pertama, keluarga lah yang bertanggungjawab mengajarkan moral dan hal-hal rohani  kepada anak-anak mereka. Oleh karena itu orangtua sebaiknya tidak mengharapkan bantuan orang-orang luar. Kedua, pandangan bahwa keluarga merupakan sumber perkembangan  moral dan rohani bagi anak-anak  yang tidak memadai. Ketiga, pandangan bahwa keluargalah yang memikul tanggung jawab utama. Walaupun mereka pantas mendapatkan bantuan orang laintanggung jawab atas perkembangan moral dan rohani anak-anak masih tetap dipegang keluarga. (Ted Ward, 10)
Menurut Dolores Leckey dalam Harianto (2012: 74) keluarga merupakan tempat seseorang belajar  dengan cara paling praktis dan konkert  untuk mengasihi orang-orang lain khususnya dalam kelemahan mereka . dalam keluarga mereka saling terikat oleh janji kehidupan, kehidupan darah dan komitmen yang utuh.
Anak-anak belajar dari hal yang mereka jalani  dalam kehidupan mereka. Mereka menyerap pengetahuan tentang dunia melalui berbagai kejadian yang mereka amati dan alami. Seseorang tahu bahwa anak-anak lebih banyak belajar dan mengamati perilaku orang dewasa dari pada belajar dari perkataan atau nasehat.  Dalam pendidikan Agama Krsten di tengah keluarga, hal yang hendak dicapai adalah :
1.            Hubungan anak dengan Allah secara Pribadi
2.            Sifat yang saleh, ketaatan, murah hati, kemurnian, kekudusan, kerendahan hati dan sebagainya.
3.            Kepribadian yang sehat: kebahagiaan batiniah yang berdasarkan pada kepercayaan diri sendiri dan Allah; rasa hormat kepada diri sendir dan orang lain; kemampuan bertindak dengan penuh tanggungjawab.
4.            Kemampuan untuk hidup efektif dengan orang lain dalam kelompoknya : keterbuakaan, menunjukkan kesetiaan, pengertian dan pengampunan.
5.            Kemampuan untuk berfikir kritis terutama dalam menetapkan dan mempertahankan tolak ukur serta nilai yang baik.
6.            Kemampuan untuk bekerja kreatf,  dan menunjukkan diri sendiri sevagi pribadi yang unik
7.            Akal sehat dan penilaian yang baik
Orangtua wajib memfasilitasi untuk menciptakan kondisi yang menunjang tercapainya tujuan tersebut: a) menciptakan suasana kasih dan sadar akan kehadiran Allah . meningkatkan kesadarab mengenai kepemimpinan Kristus dalam keluarga, b) membangun ikatan keluarga yang kuat. membangun hubungan yang sehat dan selalu menunjukkan rasa hormat  seorang kepada yang lain, bahkan ketika terjadi perselisihan pendapat.  C) menjadikan rumah sebagai pusat  pengetahuan. Bekerja sama untuk menolong setiap pribadi memenuhi potensinya. D) membangun persekutuan keluarga yang melibatkan  semua orang dalam perencanaan dan pencapaian tujuan keluarga. Saling mendukung  serta menunjukkan kepercayaan dan kesetiaan. E) menjadi pusat kesaksian bagi dunia . memelihara kasaksian yang terbuka kepada teman-teman dan orang-orang  baru dikenal melalui perkataan dan teladan hidup.
Tujuan akhir PAK dalam keluarga adalah menjadikan anak-anak serupa denganKristus. Dengan demikian pertobatan menjadi tujuan utama bagi anak-anak. Mereka tidak akan bertumbuh dalak Kristus jika mereka belum memutuskan untuk hidup mengikut Yesus.




5. Pendidikan Agama Kristen dalam Jemaat
Menurut Brownlee, pendidikan di gereja yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat adalah menolong setiap anggota gereja  memahami kewajiban mereka dalam masyarakat. Dengan demikian gereja perlu berteologia secara penuh dan mengajarkannya karena Tuhan memberikan kewajiban kepada gereja untuk mengabarkan dan mengajarkan semua yang dianggap penting dalam Alkitab.
Jemaat berada dalam tatanan kehidupan tertentu dengan semua bidang sosial, ekonomi, politik, budaya di sekitarnya. Itu berarti jemaat turut ditentukan oleh kehidupan dalam bermasyarakat sekaligus ajakan untuk melakukan sesuatu  di tengah kehidupan masyarakat.  Hal yang lebih prisip, Karya Allah berlangsung dalam bentuk tersebut. Dengan demikian jika orang Kristen sungguh-sungguh ingin hidup untuk Allah  dan memegang janjinya dengan Iman, Allah akan mencukupkan keperluan orang-orang Kristen sampai akhir hayat.
Cara Yesus memperlakukan perempuan kanaan yang percaya (Mat 15:21-28) menunjukan kepada kita bahwa kita harus membuang jauh-jauh budaya yang mendiskriminasi berdasarkan jenis kelamin, suku, ras , etnis maupun Golongan. Yesus lebih enhargai sikap hidup yang terbuka, rendah hati dan berkemauan keras untuk bertobat. Dia menyukai orang yang hatinya teguh karena percaya
Jemaat Kristen di dunia merupakan miniature keluarga Allah  dalam kekekalan. Oleh karena itu keberhasilan seseorang membangun jemaat Kristen yang benar, pada saat bersamaan merupakan kesaksian akan jemaat Allah.
Hadiwijono mengatakan bahwa bentuk kegiatan gereja dapat dibedakan menjadi enam :
1.      Ibadah, yaitu ibadah adalah cara berhubungan dengan Alllah yang benar.
2.      Persekutuan. Gereja adalah persekutuan orang-orang beriman, yang dosa-dosa mereka telah ditebus Tuhan
3.      Pengajaran. Gereja bertugas mengomunikasikan dan membagikan warisan kebenaran Kristen kepada umatNya dan semua orang di dunia. Pengajaran ini dapat diberikan dalam bentuk:
a.       Ajaran gereja(instruction) yaitu, dengan memberikan informasi tentang fakta-fakta sepserti sejarah gereja, doktrin-doktrin Kristen
b.      Pendidikan gereja, yang melibatkan seluruh murid dalam proses belajar
c.       Pembinaan gereja. Mirip dengan pendidikan, tetpi hanya lebih mendasar dan tujuannya mengarah pada penyeerahan diri.

6. Pendidikan Agama Kristen dalam Masyarakat  Majemuk
Indonesia adalah pertemuan sekaligus perkumpulan  berbagai agama yang membawa pengaruh bagi sejumlah agama dunia. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia menunjukkan akan  adanya pluralism agama di Indonesia. Pluralism agama di negeri ini adalah relitas empiris yang tidak bisa dipungkiri. Pluralism dapat dikatakan sebagi salah satu cirri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting dan meungkin merupakan pengemudi utama dalam kemajuan ilmu pengetahuan, masyarakat dan ekonomi.
Dalam menghadapi pluralism ada beberapa hal yang harus dipegang orang Kristen terutama berhubungan dengan pengajarannya. Hal utama yang harus dilakukan umat Kristen dalam menggali dan mengetahui kebenaran kekristenan dengan sebak-baiknya. Pengetahuan yang benar tentang kebenaran adalah modal dasar yang kuat untuk melawan penyesatan.  Pengetahuan utama tentang kebenaran, meliputi beberapa tema utama kekristenan yaitu:
1.      Pentingnya mengetahui otritas Alkitab yang mutlak, yaitu upaya untuk meyakinkan orang lain  bahwa Alkitab adalah benar dan mutlak, dengan jalan itulah kita bisa menyampaikan kebenaran  beritanya.
2.      Keselamatan adalah hal yang paling utama, keselamatan adalah pusat segalanya. Hidup seseorang akan sia-sia jika ia belum diselamatkan. Keselamatan akan dimiliki seseorang dengan baik bila ia mengetahui dan menerima kebenaran dengan baik. Tanpa mengetahui keeselamatan yang benar seseorang tidak mungkin mengalami keselamatan. Keselamatan hanya ada di dalam Kristus(Yoh 14:6; Kis 4:12)
3.      Memlihara doktrin pemisahan
Kebenaran yang disampaikan kaum pluralis tentu sangat mebahyakan posisi orang Kristen. Alkitab dengan sangat jelas menasehati orang percaya untuk tidak bergaul dengan hal seperti itu. Kekudusan orang percaya dapat dicapai bila ada pemisahan dari hal yang tidak kudus. Selam seseorang berkompromi dengan sesuatu yang tidak kudus, ia tidak akan dapat mempertahankan kekudusannya.

Dalam upaya membangun kebersaman diperlukan dialog antar umat beragama untuk menciptakan komunikasi yang baik dan komitmen bersama dalam membangun kehidupan bersama demi kesejahteraan setiap umat beragama.

8.      Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah
Dalam dunia pendidikan khusunya PAK, upaya dan langkah-langkah dalam proses pendidikan diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyusun metode dan pendekatan PAK bagi setiap peserta didik. Mtode dan pendekatan dalam proses PAK bertujuan membantu peserta didik memahami  dan meyakini setiap isi pengajaran yang disampaikan pengajar. Setiap pendekatan PAK juga bertujuan membawa setiap umat Allah memahami dan mengerti arti menjadi umat Alllah dan mengaplikasikan dalam kehidupan setiap peserta didik sebagai umat Allah.
Akan tetapi untuk memberikan pemahaman kepada mereka, diperlukan pendekatan yang mampu  memberikan penahaman tentang PAK dengan menggunakan berbagi metode yng muddah dan mampu ditangkap para peserta didik. Dengan demikian dibutuhkan para pengajar yang mengerti dan memahami anak didik dengan segala tingkat perkembangannya. Artinya dosen atau guru harus benar-benar memiliki kemmpuan inovatif untuk mengembangkan kurikulum yang sedang dijalankan.
Tujuan akhir dari setiap metode dan pendekatan yang diberikan harus benar-benar berorientasi  pada pertumbuhan PAK dan memberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik dengan pengajarn yang mampu memberikan nilai-nilai kekristenan serta prinsip dan penerapan etika kekristenan yang benar-benar  seimbang dan selaras dengan kebenaran Firman Tuha serta mampu menumbuhkan iman para peserta didik. Tujuan akhir dari proses pendidikan  adalah setiap peserta didik harus benar-benar  mengerti dan memahami  setiap pengajaran  yang mereka terima dengam proses pendidikan serta  memberikan kehidupan iman yang bertumbuh.
PAK harus tetap berkembang dengan menumbuhkan proses pendidikan  yang memiliki kapasitas  akdemik yang mampu menghasilkanpeserta didik yang bertumbuh dalam pengenalan akan firman Tuhan dengan iman kepercayaan sebagi umat Allah  yang hidup dengan penuh tanggungjwab di dunia serta menjadi dampak bagi masyarakat dalam lingkup kehidupan sosial yang dapat dihargai dan dihormati di tengah masyarakat luas.

Kesimpulan
Era globalisasi ditandai dengan semakin kaburnya batas-batas antar wilayah maupun antar Negara. Globalisasi artinya proses yang mendunia. Globalisasi ditandai dengan perkembangan ekonomi kea rah perdagangan bebas, masuknya informasi dengan cepat dan mudah, perkembangan masyarakat yang hidup dalam keberagaman serta masuknya berbagi produk modern. Banyak dampak yang ditimbulkan globalisasi seperti individualis, materialis konsumeris, mudahnya masuk ajaran yang tidak sesuai dengan kekristenan, itu semua menimbulkan kekawatiran bagi setiap orang akan masa depan anak-anak saat ini, baik orang tua, Guru, pelayan gereja, dan warga negera.
Untuk menjawab itu, PAK hadir dengan  tujuan untuk  memampukan para peserta didik hidu di dalam dan sesuai dengan firman Tuhan, melalui tujuan itu diharpkan, anak didik atau pun masyarakat mampu bertanggung jawab dalam menghadapi dampak negative globalisasi sehingga tidak tersere arus globalisasi melainkan bijak menanggapi perkembangan globalisasi.




Daftar Pustaka
Boehlke, Robert. 1997. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik PAK, dari Yohannes Amos Comenius sampai Perkembangan PAK di Indonesia. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Brownlee, Marcom. Tugas manusia dalam Dunia milik Tuhan. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Hadiwijono, H. 1979. Iman Kristen. Jakarta : BPK GM
Harianto, GP. 2012. Pendidikan Agama Kristen Dalam Alkitab Dan Dunia Pendidikan Masa Kini.  Yogyakarta : ANDI
Heath, Standley W. 2010. Teologi pendidikan anak dasar pelayanan kepada anak. Bandung : yayasan kalam hidup
Kristianto, Paulus Lilik. 2007. Prinsip dan Praktik PAK. Yogyakarta : ANDI
Lumban Tobing, Darwin Dr. 2013. Isu-isu Teologi hangat dan terkini di HKBP. P.Siantar : L SAPA
Simamora, Dame Taruli. 2011. PAK Kepada Remaja dan Pemuda. Medan : MITRA

Ward, ted. 1979. Nilai Hidup Dimulai dari Keluarga. Malang : Gandum Mas

Proposal Pengairan Air bersih HKBP Sitinjak Baringin 2014

PANITIA PEMBANGUNAN
HKBP SITINJAK BARINGIN
RESSORT SITINJAK DISTRIK III HUMBANG
Jln. PU Pakkat- D.Sanggul, KM 5, Kec.Pakkat, 
Kab. HumbangHasundutan SUMUT. KP 22455



Sitinjak, 30 September 2014


Salam sejahtera dalam Yesus Kristus,
Syukur kepada Tuhan karena hingga saat ini kita masih dalam lindunganNya melakukan banyak pekerjaan dan pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan. Pada kesempatan ini, kami Panitia Pembangunan HKBP Sitinjak- Baringin memohon bantuan dana dari Bapak/Ibu/Sdr/i dalam pengaliran air bersih ke rumah-rumah jemaat HKBP Sitinjak Baringin  Ressort Sitinjak. Adapun jumlah biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 915.697.200,- (Sembilan ratus lima belas juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu dua ratus rupiah).
Demikian permohonan bantuan dana ini kami sampaikan, kiranya Tuhan memberikan kemampuan bagi kita dalam rangka mengalirkan air bersih ke rumah-rumah jemaat HKBP Sitinjak Baringin dengan semangat tolong menolong. Seperti ada tertulis : Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus (Galatia 6 : 2).

I. DASAR PEMIKIRAN
Air adalah kebutuhan manusia yang paling vital. Sudah menjadi anggapan umum dimana kita menemukan air di sana ada harapan kehidupan. Dalam kehidupan manusia air bersih digunakan sebagai air minum, mengolah makanan, mandi, kebersihan alat-alat makan, pakaian dan sebagainya.
HKBP Sitinjak Baringin Ressort Sitinjak Distrik III Humbang terletak di Jalan Lintas Pakkat Dolok Sanggul Km 5 dengan keadaan geografis yang terdiri dari bukit dan lembah. Sumber air tergolong cukup, namun jarak sumber air dengan pemukiman jemaat relative jauh dan sangat curam. Selama  ini, jemaat mengambil air bersih dan mandi (khususnya yang berada dekat gereja) dari Gereja sebab di sana telah di buat sumur bor dengan debit air 0,8 L/Detik. Ini sudah berlangsung hampir 3 tahun sejak 2012.
Dengan keadaan tersebut maka jemaat HKBP Sitinjak  telah sepakat untuk mengalirkan air bersih dari gereja ke rumah jemaat sebagai bagian dari diakoni gereja yakni melayani jemaat dalam segala bidang. Disamping itu letak gereja HKBP Sitinjak sangat strategis lebih tinggi dari 70%  rumah jemaat.
Dengan dorongan iman dalam Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja, maka panitia pembangunan HKBP Sitinjak  akan berusaha untuk membangun Bak penampungan air yang baru dan permanen serta menambah debit air dengan membuat sumur bor yang baru. Untuk menjangkau rumah jemaat yang lebih tinggi dari gereja, maka Panitia berencana membangun tower setinggi 15 m. Dengan ini, panitia sangat mengharapkan bantuan dari Donateur, Yayasan-yayasan dan Semua Pihak untuk mendukung pembangunan tersebut.
Susunan panitia telah dibentuk (terlampir) dan anggaran keseluruhan yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut adalah Rp 915.697.200,-  (anggaran terlampir). Tertulis dalam Galatia 6 : 2 “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”.
Untuk mempermudah pengiriman bantuan, panitia telah membuka rekening Bank : Bank BRI  Unit Pakkat No. Rekening: 5390-01-004685-53-7 a/n. HKBP Sitinjak Baringin.
II. TUJUAN
1. Meningkatkan produktivitas pelayanan yang optimal.
2. Tersedianya sumber air bagi Jemaat.
3. Meningkatnya iman dan persekutuan jemaat HKBP Sitinjak.
4. Meningkatnya kesehatan dan keindahan Jemaat HKBP Sitinjak

III. SUMBER DANA
1. Iuran warga jemaat
2. Melalui pesta pembangunan/ Huria
3. Bantuan dari Jerman
4.  Sumbangan Donatur

IV. SUSUNAN PANITIA (terlampir)

V. ANGGARAN BIAYA (terlampir)

VI. GALERY FOTO GEREJA (terlampir)

VII. PENUTUP
Panitia sangat mengharapkan kesediaan para donateur untuk memberikan bantuan moril dan materil agar pembangunan tersebut dapat terealisasi sebagaimana yang diharapkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Teriring salam dan doa
Sitinjak, 30 September 2014
PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA HKBP SITINJAK BARINGIN


 Ketua                                          Bendahara                                      Sekretaris




P. Purba (Op.Valentino)             St. Pintor Purba                     Cst. Sopian Purba,S.PdK





Diketahui/Disetujui
Pimpinan Jemaat HKBP Sitinjak -Baringin
( Pendeta HKBP Ressort Sitinjak )




Pdt.Ir James Situmorang, M.Div, MM


























LAMPIRAN:


SUSUNAN PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA
HKBP SITINJAK BARINGIN RESSORT SOTINJAK


A.    PENASEHAT/PELINDUNG:
1.      Pendeta Ressort HKBP Sitinjak Baringin      :  Pdt.Ir.  J. Situmorang, M.Div. MM
2.      Semua Parhalado HKBP Sitinjak Baringin

B.     PENGURUS HARIAN:
1.      Ketua Pembangunan               : P. Purba (Op. Valentino Purba)
2.      Sekretaris                                : Cst. Sopian Purba, S.PdK
3.      Bendahara                               : St. Pintor  Purba


































RINCIAN DANA YANG DIBUTUHKAN
No
Uraian
Jumlah
I
Pembuatan Sumur Bor


 Mesin Sumur Bor Sub Mercible Pump merk Grandfos
Rp  71.691.000

Upah Pengerjaan Sumur bor kedalaman 100 m
Rp  35.000.000
II
Pembuatan Rumah Stabilizer

Pembangunan Rumah Stabilizer
Rp  10.000.000

Pembelian Stabilizer Merk Lexus
Rp  50.000.000
III
Pembangunan Bak Penampungan

Bak Penampungan air ukuran 3x4x3 m
Rp  39.000.000

Pembangunan Tower setinggi 15 m
Rp  110.000.000
IV
Pengerjaan Pipa

Pembelian Pipa Induk (7 km x 3 in dan 2.5 in, @ Rp 50000/m)
Rp  350.000.000

Upah penggalian dan Pemasangan Pipa Induk (7.000m x Rp 4000)
Rp  28.000.000

Pipa Kecil + 12 m x 100 kk x 0.5 in @ 5000
Rp   6.000.000

Elbow untuk 100 rumah x 4 x @ Rp 4000
Rp  1.600.000

Perekat (Isolatif) 100 rumah x @10000
Rp  1.000.000

Kran 100 rumah x @ 20000
Rp  2.000.000

Upah Instalasi Ke rumah-rumah 100 x Rp 70.000
Rp  7.000.000
V
Penyambungan Listrik dari Trafo sepanjang 500 m
Rp 20.000.000
VI
Pembelian Meteran Air 100 KK x Rp 200.000
Rp  20.000.000
VII
Mesin Pompa Air, Sub Mercible Pump Motor Merk Franklin Sp 30-8 7.5 Kwh DOL u/SP 30-8 15
Rp  41.161.000
VIII
Pemagaran Lokasi
Rp  25.000.000
IX
Biaya Konsultan dari PDAM Tirtauli Pematang Siantar
Rp   15.000.000
X
Biaya Tidak Terduga
Rp   83.245.200
TOTAL

Rp   915.697.200




Sumber Dana
No
Sumber
Jumlah
1
Iuran jemaat/Toktok Ripe
Rp  200.000.000
2
Bantuan dari Jerman
Rp  200.000.000
3
Huria/ Hasil Pesta Pembangunan
Rp 50.000.000
4
Donateur
Rp 465.697.200
Total
Rp  915.697.200

NB : panitia siap di audit, LPJ akan dipublikasikan
CP : 081372612558 (Cst Sopian Purba), 081396242044 (St Pintor Purba)